Tuesday, April 30, 2013

Inspirasi Yasmen Mogahed

Bismillaah...



Kita ini adakalanya, waktu2 sempit, waktu2 sulit, waktu jiwa rasa terhimpit kita lupa bahawa Allah pernah melepaskan jiwa yang mulia Nabi Yunus AS dari kegelapan perut ikan nun kembali kepada sinar mentari di daratan.

Kita lupa bahawa api yang marak membahang, yang sepatutnya membakar dan memusnahkan batang tubuh Nabi Ibrahim AS menjadi dingin dan menjadi lingkaran paling menenangkan pada waktu itu dengan izin Allah.

Kita juga lupa bahawa saat Nabi Musa AS, terbentang di depannya laut Merah yang luas dan di belakangnya fir'aun dan tenteranya yang menerpa ganas, dia dengan yakin menghayun tongkatnya, memukul air laut dengan perintah Allah. Air laut lalu terbelah dua membuka dasar laluan untuk Nabi Musa dan pengikutnya melepaskan diri seperti yang tercatat dalam al quran.


Kegelapan kita, walaupun hidup di bawah cahaya adalah mungkin sama hitam dan pekatnya dengan kegelapan Nabi Yunus di dalam perut ikan nun itu.
Bahang di jiwa kita walaupun tak terlihat marak apinya mungkin sama panasnya dengan api yang cuba digunakan untuk membakar Nabi Ibrahim dulu.
Kesesakan kita, kesempitan kita, kesulitan kita yang sepertinya tidak ada jalan keluar itu sebenarnya mungkin tidak sehebat dua 'jalan mati' yang dihadapi Nabi Musa AS di hadapan dan di belakangnya waktu itu.


Ujian kita sama cuma dalam bentuk yang berbeza. Maka tidak mustahil seperti mereka kita akan kembali mendapat cahaya, seperti mereka kita akan kembali merasa tenangnya hati dan dinginnya jiwa, seperti mereka, inshaAllah, Allah akan menunjukkan jalan keluar dari arah yang tidak disangka2.


Pokoknya, kembali.




Merasa beberapa jam dengan sebutir cahaya. Perut ikan nun gelap lagi.



*Reclaim Your Heart '13

Kisah aku

kawan satu payung=)

Siapa kena timpa hujan?=)